Rabu, 15 Mei 2013

Dinamika Organisasi(konflik,strategi,organisasi)


28. Dinamika Organisasi(konflik,strategi,organisasi)
Dinamika Organisasi
Dinamika Organisasi adalah suatu organisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.Didalam dinamika organisasi ada beberapa hal yang sering terjadi ,antara lain:
1. Konflik
Konflik adalah  perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang lain akibat kurangnya komunikasi di dalam organisasi.Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.Konflik dapat menimbulkan bermacam-macam dinamika prilaku berorganisasi.
Jenis-jenis konflik:
Berikut ini adalah lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
Penyebab Terjadinya Konflik
Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai
Keberadaan peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak sesuai
Suatu masalah yang tidak tepatan status
Perbedaan pandangan
Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
2. Strategi Dalam Menyelesaikan Konflik
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
1. Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
3. Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
3. Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.
Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi adalah berbeda-beda. Dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh faktor internal maupun eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai. Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal. Begitu juga dalam suatu organisasi, setiap individu akan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan unik

Organisasi Perusahaan


27. Organisasi Perusahaan

1.     A.      LATAR BELAKANG
Tujuan dari peneletian ini yaitu unuk mengetahui lebih jauh tentang cara organisasi perusahaan dalam mengatasi konflik dan cara membangun organisasi perusahaan yang baik.
Organisasi perusahaan harus mampu mengelolah manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba kompetitif supaya dapat bertahan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produksi, jasa maupun industri, pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan. Supaya dapat mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen efektif yang akan menunjang jalannya operasi perusahaan secara terus-menerus dan tingkat efektivitas kerja karyawan juga perlu diperhatikan.
Perusahaan memiliki beberapa bagian pada umumnya, yakni bagian pemasaran, bagian keuangan, bagian produksi, bagian sumber daya manusia, dan bagian administrasi. Masing-masing bagian tersebut melaksanakan kegiatan yang berbeda tetapi saling berhubungan satu sama lain. Tingkat kegiatan yang dilaksanakan perusahaan akan mengalami perubahan dari suatu periode ke periode berikutnya. Adanya perubahan tersebut mengharuskan manajemen mengadakan koordinasi dalam suatu perusahaan dan menciptakan wadah yang merupakan alat komunikasi antar bagian yaitu struktur organisasi.
Pada struktur organisasi terdapat garis hubungan antar manajer dan karyawan yang memiliki garis hubungan antar tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Koordinasi diperlukan untuk memperoleh kesatuan tindak dalam mencapai tujuan perusahaan. Tanpa adanya koordinasi, orang-orang atau fungsi yang ada akan lebih mengejar kepentingannya sendiri sehingga mengorbankan tujuan perusahaan. Koordinasi antar bagian sesuai dengan kegiatan perusahaan akan menjadi salah satu faktor pendukung terhadap kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Struktur organisasi disadari sangat penting peranannya dalam meningkatkan efektivitas kerja dan mempunyai sifat umum yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam kepempinan organisasi.  
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni : (1) Kecerdasan, artinya pemimpin harus memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan pengikutnya. (2) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain. (3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya. (4) Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai dan memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan keutuhan pengikutnya. Selain itu seorang manajer harus mampu mengelola konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dan dapat mencari win-win solution sehingga kerjasama tim bisa berjalan dengan baik.

B. MASALAH
Seperti sudah diketahui, sangatlah tidak mudah dalam memilih orang yang tepat untuk duduk pada suatu posisi tertentu di organisasi dalam masa transisi semacam sekarang ini, apalagi untuk menangani posisi yang sangat strategis bagi organisasi. Dimana untuk melakukan hal tersebut diperlukan rekaman analisa informasi dari data yang dimiliki orang tersebut sejak masuk organisasi, sampai dengan merencanakan pendidikan serta kesempatan/tantangan apa yang perlu diberikan kepada personil bila ia ingin diproyeksikan pada jabatan tertentu. Disamping itu diperlukan juga sistem kesejahteraan yang optimal, sesuai dengan prestasi yang dicapai, agar orang-orang yang berprestasi dapat tetap dipertahankan kemampuan dan keberadaannya di suatu organisasi, dan juga meningkatkan kemampuan personil dengan menentukan pendidikan apa yang dibutuhkannya. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, diperlukan suatu sistem kepegawaian yang dapat memenuhi kebutuhan proses/analisa dan informasi tersebut diatas. Oleh karena itu diperlukan langkah langkah atau strategi yang harus dibuat untuk menunjang perencanaan sdm yang optimal yaitu: 1. Perencanaan sumber daya manusia strategic 2. Model perencanaan SDM 3. Implementasi perencanaan SDM 4. Peramalan SDM 5. Alat dan tehnik peramalan SDM 6. Nilai dari perencanaan SDM 7. Analisa Jabatan 8. Pendesainan pekerjaan 9. Penstrukturan organisasional 10.Sistem informasi sumber daya manusia.

C.LANDASAN TEORI
            Organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki satu tujuan yang sama, saling menggerakkan dan memiliki sarana untuk mencapai tujuan tersebut dengan adanya suatu koordinasi
        Organisasi adalah adanya orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah      subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran, wewenang, tanggung jawab serta memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.
        Organisasi menurut Stoner adalah : suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
        Organisasi menurut James D. Mooney adalah : bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
        Organisasi Menurut Chester I. Bernard adalah : suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
        Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
1) goals oriented (berorientasi tujuan)
2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
3) structured activities
4) technological system.
        Definisi Organisasi Perusahaan (Kast & Rosenzweig) :
1. Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas.
2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan.
3. Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan & fasilitas.
4. Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang       terpadu.
5. Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
6. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua usaha.
               Organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1.     Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kerjasama dijalankan.
2.     Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang
bekerjasama, baik formal maupun informal.
              Organisasi Perusahaan adalah: Adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan; tersusun dari jumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung; bekerja bersama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang; serta memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai.
               Pengertian Konflik Organisasi
Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis konflik:
a) Konflik vertikal, yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
b) Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran.
c) Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya antara divisi produksi dan divisi pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai permintaan pasar. Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya manusia yang akhli dan teknologi yang tepat.
d) Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.
D.PEMBAHASAN MASALAH
Proses perencanaan sering tidak berjalan dengan lancar, karena kebijakan perencanaan tidak dibuat secara detil, sehingga terjadi gap antara corporate policies dan personnel policies serta aplikasinya dalam praktik. Perencanaan SDM banyak ditujukan pada manajemen suksesi dan pengembangan dibandingkan dengan aktivitas personalia lain. Dalam perencanaan SDM dalam pengembangan dan implementasinya dari strategi SDM dapat dikelompokkan ke dalam empat permasalahan (Rothwell, 1995). Pertama, perencanaan menjadi suatu problema yang dirasa tidak bermanfaat karena adanya perubahan pada lingkungan eksternal organisasi, meskipun nampak adanya peningkatan kebutuhan bagi perencanaan. Kedua,  realitas organisasi dan bergesernya kaleidoskop prioritas kebijakan dan strategi yang ditentukan oleh keterlibatan interest group yang memiliki power. Ketiga, kelompok faktor-faktor yang berkaitan dengan sifat manajemen dan ketrampilan serta kemampuan manajer yang memiliki preferensi bagi adaptasi pragmatik di luar konseptualisasi, dan rasa ketidakpercayaan terhadap teori atau perencanaan, yang dapat disebabkan oleh kurangnya data, kurangnya pengertian manajemen lini, dan kurangnya rencana korporasi. Keempat, pendekatan akademik yang dilakukan dalam pengujian kesuksesan perencanaan SDM sangat idealistik dan preskriptif, di sisi lain tidak memenuhi realita organisasi dan cara manajer mengatasi masalah-masalah spesifik. Untuk meminimalisasi gap tersebut diatas maka menurut Jackson & Schuler (1990) perencanaan SDM yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencana SDM menuju organisasi modern. Langkah-langkah tersebut meliputi: • pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun persediaan SDM yang diekspektasikan bagi perencanaan bisnis masa depan • mengembangkan tujuan perencanaan SDM • merancang dan meng¬implementasikan program-program yang dapat memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan SDM • mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan. Keempat tahap tersebut dapat diimplementasikan pada pencapaian tujuan jangka pendek (kurang dari satu tahun), menengah (dua sampai tiga tahun), maupun jangka panjang (lebih dari tiga tahun). Rothwell (1995) menawarkan suatu teknik perencanaan SDM yang meliputi tahap • investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, organisasional • forecasting atau permasalahan atas ketersediaan supply dan demand SDM saat ini dan masa depan • perencanaan bagi rekrutmen, pelatihan, promosi, dan lain-lain • utilisasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan feedback bagi proses awal. Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam merencanakan SDM adalah dengan action-driven, yang memudahkan organisasi untuk memfokuskan bagian tertentu dengan lebih akurat atau skills-need, daripada melakukan penghitungan numerik dengan angka yang besar untuk seluruh bagian organisasi. Perencanaan SDM umumnya dipandang sebagai ciri penting dari tipe ideal model SDM meski pada praktiknya tidak selalu harus dijadikan prioritas utama. Perencanaan SDM merupakan kondisi penting dari “integrasi bisnis” dan “strategik,” implikasinya menjadi tidak sama dengan “manpower planning” meski tekniknya mencakup hal yang sama. Manpower planning menggambarkan pendekatan tradisional dalam upaya forecasting apakah ada ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat. Integrasi antara aspek-aspek perencanaan SDM terhadap pengembangan bisnis sebaiknya memastikan bahwa kebutuhan perencanaan SDM harus dilihat sebagai suatu tanggungjawab lini.
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan konflik antar individu akan      sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam perusahaan harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang timbul.
Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi bisa-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan akan terjadi konflik. Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai berikut:
1.     Batasan pekerjaan yang tidak jelas
2.     Hambatan komunikasi
3.     Tekanan waktu
4.     Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
5.     Pertikaian antar pribadi
6.     Perbedaan status
7.     Harapan yang tidak terwujud
Sehingga untuk mensiasati masalah ini biasanya dilakukan dengan berbagai cara.
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
         2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi.
Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
Konflik dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan, hal ini biasanya terjadi karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung karena ejekan, masalah ide yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan masalah senioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasanya yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.
Dan ada strategi untuk menyiasati konflik, yaitu:
a)       Menghidari
b)       Mengakomodasi
c)       Kompetisi
d)       Kompromi atau negosiasi
e)       Memecahkan masalah besama-sama
Setiap orang yang mendirikan atau mengelola suatu badan usaha pasti ingin perusahaannya yang dijalankan nya tersebut bisa berjalan lancar sesuai dengan program yang telah direncanakan sebelumnya. Karena itulah perlu dibuat suatu  sistem pengelolan organisasi yang baik dan benar.
Selain itu dengan pengelolaan sistem organisasi yang baik juga bisa meningkatkan tingkat produktifitas kerja bagi semua elemen atau unsur yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Jadi, bukan hanya pada bagian produksi saja. Karena semua bagian juga punya faktor atas kemajuan dari usaha yang sedang dijalankan atau dikembangkan.
Untuk mengelola dan menjalankan suatu organisasi perusahaan yang baik, ada berbagai cara yaitu:
1.     1.    Buatlah susuanan dan sistem organisasi yang sedemikian rupa sehingga dari masing-masing elemen   yang ada bisa saling melakukan hubungan kerja yang lebih mudah dan efisien. Jadi sistem operasioanal dari perusahaan yang dijalankan juga lebih mudah dipantau arahnya agar sesuai dengan target dan program yang juga telah direncanakan.
2.     2.    Sistem organanisasi perusahaan yang baik juga perlu mengedepankan sistem pengalihaan dan pendelegasian tugas yang lebih merata. Jangan sampai terjadi ada satu pihak yang harus menjalankan banyak pekerjaan dan tugas, namun ada bagian lain yang justru kekurangan pekerjaan dan lebih banyak menganggur. Tentu hal ini bisa menimbulkan kecemburuan antar karyawan.
Selain itu dengan sistem pendelegasian yang baik juga proses operasional perusahaan bisa tetap berjalan dengan normal bila ada halangan. Misalnya sakit atau tugas lain yang mengharuskan dia ke luar daerah atau kota.
1.     3.    Hubungan antar bagian dalam organisasi juga harus diatur agar setiap karyawan di bagian yang satu lebih mudah melakukan komunikasi kerja dengan bagian yang lain. Jangan sampai terjadi ketika ada sesuatu yang kurang maka menyebabkan proses produksi jadi terganggu.
Inilah tujuan dari membangun sistem komunikasi kerja dalam suatu perusahaan. Karena bila ada suatu   permasalahan bisa segera diatasi dengan cepat karena sumber kesalahan atau kekurangannya juga bisa  langsung diketahui.
1.     4.    Selain membangun sistem komunikasi yang baik, oraganisasi perusahaan juga harus mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman dan tentram dan akrab. Sehingga setiap karyawan bisa saling mengenal dan memunculkan suasana kekeluargaan yang tinggi. Hal ini akan membawa dampak pada produktifitas kerja yang baik. Karena mereka akan merasa menemukan tempat kerja dengan lingkungan yang membuat mereka nyaman.
2.     5.     Ketika membuat suatu keputusan usahakan semua elemen organisasi juga bisa terlibat untuk ikut memikirkan tentang bagaimana cara memajukan perusahaan. Jadi organisas juga perlu menerapkan suatu sistem
Adapun yang menyebabkan organisasi dapat berkembang yaitu banyak melakukan kerjasama dengan banyak organisasi sejenis atau pelengkap, membuat perusahaan perusahaan yang baru yang bernaung dibawah tanggung jawab perusahaan (membuat anak perusahaan) dan yang terakhir adalah usaha yang sering disebut go publik. go publik adalah suatu cara mengembangkan organisasi dengan cara memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk berinvenstasi halayaknya bank-bank yang ada dalam negeri ini, bank- bank tersebut merupakan perusahaan yang sudah go publik dan masyarakat luas dapat berinvestasi saham dalam perusahaan perbankkan tersebut. di tambah lagi perbankan juga sudah menerapkan anak perusahaan yang tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan masyarakat akan organisasi perbankkan yang dilakukan oleh pihak organisasi perbankkan. jadi kesimpulannya Organisasi go publik adalah organisasi yang bisa di bilang berhasil dalam memajukan suatu Organisasi, karena tinggat keefektifan dan eksistensi suatu Organisasi akan naik.untuk mencapai tahapan ini tentu saja ada rencana untuk melakukannya. biasanya Organisasi akan membuat perncanaan untuk organisasinya seperti :

·         Memperbaiki struktur dalam Organisasi
·         Meningkatkan Kapasitas Produksi Organisasi
·         Memperluas jaringan Organisasi
·         Memperluas hubungan kerjasama Organisasi
·         Memperluas hubungan bisnis dengan mitra kerja Organisasi
·         Memperbaiki sistem Permodalan, sistem Informasi dan dokumen Organisasi

E.PENUTUPAN
Proses perencanaan sering tidak berjalan dengan lancar, karena kebijakan perencanaan tidak dibuat secara detil, sehingga terjadi gap antara corporate policies dan personnel policies serta aplikasinya dalam praktik. Perencanaan SDM banyak ditujukan pada manajemen suksesi dan pengembangan dibandingkan dengan aktivitas personalia lain. Perencanaan SDM umumnya dipandang sebagai ciri penting dari tipe ideal model SDM meski pada praktiknya tidak selalu harus dijadikan prioritas utama. Integrasi antara aspek-aspek perencanaan SDM terhadap pengembangan bisnis sebaiknya memastikan bahwa kebutuhan perencanaan SDM harus dilihat sebagai suatu tanggungjawab lini.
Setiap orang yang mendirikan atau mengelola suatu badan usaha pasti ingin perusahaannya yang dijalankan nya tersebut bisa berjalan lancar sesuai dengan program yang telah direncanakan sebelumnya. Karena itulah perlu dibuat suatu  sistem pengelolan organisasi yang baik dan benar.
Selain itu dengan pengelolaan sistem organisasi yang baik juga bisa meningkatkan tingkat produktifitas kerja bagi semua elemen atau unsur yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Jadi, bukan hanya pada bagian produksi saja. Karena semua bagian juga punya faktor atas kemajuan dari usaha yang sedang dijalankan atau dikembangkan.
Jadi ketika kita berada dalam suatu organisasi atau perusahaan dan ingin organisasi atau            perusahaan kita maju dan berkembang kita bisa saja mengikuti perusahaan perusahaan yang sudah lebih dahulu berkembang dengan cara memperbanyak kerjasama demi tujuan bersama , memperluas wilayah organisasi dengan membuat anak-anak perusahaan dari perusahaan yang kita buat dan berusaha menjadi organisasi perusahaan yang go publik yang dapat menerima masyarakat luas.
Jika ingin membuat organisasi dalam perusahaan yang baik dan tidak ada konflik saya menyarankan untuk mengikutin sesuai yang sudah bahas diatas.
Dalam sebuah organisasi perusahaan konflik yang terjadi antara level-level menejemen atau antara menejemen dan karyawan-karyawan perusahaan pasti terjadi dan tidak bisa dihindari. Hal yang dapat dilakukan adalah menekan kemungkinan terjadinya konflik seminimal mungkin dan apabila konflik timbul diatasi secepat mungkin.

Organisasi Bisnis


26. Organisasi Bisnis
     Pengertian organisasi bisnis yang terdapat dalam www.en.wikipedia.org yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Contoh organisasi bisnis adalah radio. Radio disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah menghasilkan keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada masyarakat.
     Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu diorganisasikan. Dalam mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus memperhatikan unsur-unsur bisnis yang ada. Unsur bisnis yang perlu mendapat perhatian pengusaha yaitu lingkungan bisnis. Lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasional perusahaan dan kemampuannya untuk memperoleh keuntungan, Untuk itu setiap pemilik dan pemimpin usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya dan dampak lingkungan tersebut terhadap usahanya.
     Secara garis besar lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi; lingkungan pasar (market environment), dan lingkungan bukan pasar (nonmarket environment). Yang termasuk dalam lingkungan pasar adalah unsur-unsur dalam sistem pasar yang berpengaruh terhadap kegiatan suatu perusahaan, yang meliputi;
  • Langganan
  • Perusahaan yang menyediakan bahan mentah
  • Para pekerja dalam perusahaan
  • Perusahaan lain pesaing maupun bukan pesaing

     Sedangkan lingkungan bukan pasar meliputi beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan perusahaan dalam perekonomian. Unsur-unsurnya antara lain;
  • Kegiatan ekonomi pada keseluruhannya
  • Peraturan dan Undang-undang negara dan pelaksanaannya
  • Kestabilan pemerintah/politik dan kebijakan pemerintah
  • faktor sosial dan budaya dalam masyarakat
  • Organisasi perburuhan dan masyarakat lain
  • Situasi dan perkembangan ekonomi global

     Unsur lain yang mempengaruhi lingkungan bisnis berasal dari luar negara antara lain perkembangan persaingan dan kemampuan untuk bersaing, pertumbuhan di negara lain dan investasi modal asing. Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini, organisasi bisnis perlu meningkatkan teknologi dan produktivitas, melakukan penetrasi ke pasar baru, dan menekan biaya produksi.

MENGELOLA Organisasi Bisnis
     Untuk mengelola organisasi bisnis diperlukan pengelolaan atau manajemen serta orang yang bertanggung jawab yang disebut manajer. Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan. Kegiatan yang ada dalam organisasi atau perusahaan antara lain meliputi kegiatan pemasaran, produksi, personalia, keuangan dan administrasi keuangan. Orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut disebut manajer. Jadi manajer adalah orang yang bertanggsung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya. Semua manajer memiliki tanggung jawab yang sama baik organisasi formal maupun informal. Proses manajemen dilakukan secara bersama-sama oleh manajemen bawah (supervisor) manajemen menengah (middle management) dan manajemen puncak (top management).
     Manajemen bawah bertanggung jawab untuk operasi unit tertentu, tugas pokok mereka berada pada proses pengawasan, perencanaan dan pengorganisasian. Manajemen menengah berkaitan dengan tugas-tugas integrasi serta melakukan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan. Manajemen puncak memiliki lebih banyak tanggungjawab pada proses perencanaan dan pengorganisasian serta melakukan sedikit pengawasan. Contoh dari proses manajemen ini misalnya para manajer dapat menentukan gaya kepemimpinan atau mempengaruhi sikap karyawan tentang pekerjaan mereka.

BELAJAR Berorganisasi Bisnis
     Seringkali kita membicarakan tentang organisasi dalam kehidupan sehari-hari, baik organisasi formal maupun non formal. Ada tiga alasan yang mendasari kita mempelajari organisasi, antara lain:
  • Hidup di masa kini. Organisasi memberikan kontribusi pada standar kehidupan manusia. Dalam usaha kita sehari-hari seperti bekerja, berkomunikasi, hiburan atau pengobatan pasti membutuhkan bantuan organisasi.
  • Membangun masa depan. Organisasi membangun masa depan yang lebih baik dan membantu individu melakukan hal yang sama. Organisasi juga mempunyai dampak positif dan negatif terhadap masa depan lingkungan alam.
  • Mengingat masa lalu. Organisasi dapat membantu menghubungkan manusia dengan masa lalunya. Maksudnya bahwa seringkali kita mengidentifikasikan diri kita dengan organisasi dimana kita menjadi anggotanya, seperti kelompok politik atau bisnis.

Organisasi pergerakan nasional


25. Organisasi pergerakan nasional

1. Masa Awal Perkembangan
Perkembangan organisasi-organisasi dalam pergerakan nasional pada masa awal
ditandai dengan munculnya organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische
Partij. Marilah kita cermati perkembangan organisasi-organisasi tersebut, kita hayati
agar kita dapat meneladani perjuangan tokoh-tokohnya.
Perkembangan pergerakan nasional di Indonesia, antara lain sebagai berikut.

a. Budi Utomo (BU)
Seorang dokter Jawa bernama dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 1906 dan
1907 meng-adakan perjalanan kampanye di kalangan priyayi di pulau Jawa. Ia
menyampaikan pendapat untuk memajukan bangsanya melalui pendidikan.
Pendidikan ini akan diusahakan sendiri tanpa bantuan pemerintah kolonial dengan

mendirikan Dana Pelajar atau Studiefonds, untuk
membantu para pelajar yang kurang mampu agar dapat
melanjutkan sekolah.
Dalam perjalanannya, pada akhir tahun 1907 dr. Wahidin
Sudirohusodo bertemu dengan Sutomo, mahasiswa STOVIA
di Jakarta. Sutomo menyampaikan gagasan dr. Wahidin
Sudirohusodo kepada teman-temannya di STOVIA.
Mahasiswa-mahasiswa STOVIA yang sudah memiliki citacita
meningkatkan kedudukan dan martabat bangsa itu
terdorong oleh kampanye yang dilakukan dr. Wahidin
Sudirohusodo.
Pada hari Rabu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo dan
kawan-kawannya berkumpul di ruang anatomi gedung
STOVIA. Mereka sepakat mendirikan organisasi Budi
Utomo. Para mahasiswa yang tergabung dalam Budi Utomo
ini adalah Sutomo sebagai ketua, Moh. Sulaeman sebagai
Wakil Ketua, Gondo Suwarno sebagai Sekretaris I, Gunawan
Mangunkusumo sebagai Sekretaris II, Angka sebagai
bendahara, Muhammad Saleh dan Suwarno sebagai
komisaris. Juga beberapa nama lain yakni Suwardi, Samsu,
Suradji, Sudibyo, dan Gumbrek.
Dari bulan Mei sampai awal Oktober 1908, Budi Utomo
merupakan organisasi pelajar dengan intinya pelajar
STOVIA. Tujuan organisasi ini dirumuskan secara samarsamar,
yaitu kemajuan bagi Hindia, di mana jangkauan
geraknya pada penduduk Jawa dan Madura. Dalam waktu
singkat di beberapa kota berdiri cabang-cabang Budi Utomo
yakni Bogor, Bandung, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, dan
Probolinggo.
Pada tanggal 3 – 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan kongres yang
pertama di Yogyakarta. Dalam kongres itu ditetapkan tujuan Budi Utomo adalah
kemajuan yang selaras (harmonis) buat negeri dan bangsa, terutama dengan
memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri,
dan kebudayaan (kesenian dan ilmu). Sebagai ketua Pengurus Besar yang pertama
dipilih R.T.A. Tirtokusumo, bupati Karanganyar. Ia menjabat sampai tahun 1911.
Kemudian jabatan ketua Budi Utomo berturut-turut adalah Pangeran Aryo
Notodirodjo (1911-1914), R.Ng. Wedyodipuro (Radjiman Wedyodiningrat) tahun
1914-1915, kemudian R.M. Ario Suryo Suparto (1915). Setelah kepengurusan Budi
Utomo dipegang golongan tua maka para pelajar menyingkir dari barisan depan.
Budi Utomo semakin lamban kegiatannya setelah keluarnya Cipto Mangunkusumo
dan Suryodiputro. Aktivitas Budi Utomo pada waktu itu terbatas pada penerbitan
Majalah Goeroe Desa. Sejak tahun 1912 ketika Pangeran Notodirodjo menjabat
ketua, Budi Utomo berusaha mengejar ketinggalan tetapi tidak banyak hasilnya

Partij.
Sejak pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914 sampai 1919 terlihat usahausaha
Budi Utomo terjun ke bidang politik. Akan tetapi karena tidak mendapat
dukungan massa maka kedudukan secara politik kurang begitu penting. Namun
ada hal yang penting yakni bahwa Budi Utomo merupakan organisasi sosial
kebangsaan yang pertama berdiri di Indonesia dan di situlah terdapat benih semangat
nasional yang pertama. Oleh karena itu tanggal kelahiran Budi Utomo, 20 Mei,
diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.

b. Sarekat Islam (SI)
Pada tahun 1909, Raden Mas Tirtoadisuryo mendirikan
perkumpulan dagang di Jakarta dengan nama Sarekat
Dagang Islam (SDI). H. Samanhudi seorang pedagang batik
dari Laweyan Solo merasa tertarik dengan organisasi dagang
ini. Akhirnya ia mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo
pada akhir tahun 1911. Tujuannya adalah untuk memajukan
agama, dan untuk memperkuat diri bagi golongan
pedagang-pedagang Indonesia terhadap pedagangpedagang
Cina. Pada waktu itu pedagang Cina memegang
peranan penting dalam leveransir bahan-bahan yang
diperlukan oleh perusahaan batik. Dalam mendirikan
Sarekat Dagang Islam di Solo, H. Samanhudi mengajak
pedagang-pedagang batik terkenal di antaranya
M.Asmodimejo, M. Kertotaruno, M. Sumowerdoyo, dan
H.M. Abdulrajak. Organisasi yang baru didirikan tersebut
diketuai oleh H. Samanhudi. Berdirinya Sarekat Islam selain didorong oleh faktor
ekonomi juga dilandasi oleh faktor agama.
Pada tanggal 10 September 1912, Sarekat Dagang Islam diubah menjadi Sarekat
Islam. Hal ini dilakukan atas saran Haji Oemar Said Tjokroaminoto, seorang pelajar
Indonesia yang bekerja pada perusahaan dagang di Surabaya. Alasan perubahan
nama ini adalah agar perkumpulan itu jangkauannya lebih luas tidak terbatas pada
golongan pedagang saja.
Tujuan Sarekat Islam sesuai anggaran dasarnya adalah sebagai berikut.
1) Memajukan perdagangan.
2) Memberikan pertolongan kepada anggota-anggota yang mengalami kesulitan.
3) Memajukan kepentingan rokhani dan jasmani dari penduduk asli.
4) Memajukan kehidupan agama Islam.
Dalam waktu singkat Sarekat Islam berhasil mendapat anggota di kalangan
rakyat banyak sehingga meluas menjadi organisasi massa yang pertama di Indonesia.
Hal ini berbeda dengan Budi Utomo yang dalam praktiknya hanya beranggotakan
rakyat dari golongan atas.

Walaupun tujuan Sarekat Islam yang dirumuskan tidak bersifat politik, akan
tetapi kegiatan-kegiatannya memperjuangkan keadilan dan kebenaran dari
penindasan pemerintah kolonial. Kenyataan ini membuat pemerintah Hindia Belanda
merasa khawatir. Oleh karena itu, yang mendapat ijin pendirian hanya tingkat lokal/
cabang. Sedangkan ijin pendirian Sarekat Islam tingkat pusat ditolak. Bagaimana
menurut pendapat anda sikap Belanda yang demikian ini?
Kongres pertama Sarekat Islam dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 1913 di
Surabaya dipimpin oleh H.O.S. Tjokroaminoto. Dalam kongres ini, beliau menerangkan
bahwa Sarekat Islam bukan partai politik dan tidak beraksi melawan pemerintah
Belanda. Pada waktu itu anggota Sarekat Islam semakin bertambah. Di Jakarta
berjumlah kurang lebih 12.000 anggota.
Kongres Sarekat Islam kedua dilaksanakan di Solo.
Kongres kedua ini memutuskan bahwa Sarekat Islam hanya
terbuka bagi rakyat biasa sedangkan pegawai pangreh praja
tidak boleh menjadi anggota. Hal ini dimaksudkan agar Sarekat
Islam tetap merupakan organisasi rakyat.
Perkembangan Sarekat Islam semakin pesat. Pada tahun
1914 telah berdiri 56 Sarekat Islam Cabang. Pada bulan Februari
1915, Pimpinan Sarekat Islam membentuk pengurus pusat
yang dikenal dengan Central Sarekat Islam (CSI) yang
berkedudukan di Surabaya. Sebagai ketua kehormatan adalah
H. Samanhudi, H.O.S. Tjokroaminoto sebagai ketua, dan Raden
Gunawan sebagai wakil ketua. Pada tanggal 18 Maret 1916,
Central Sarekat Islam ini mendapat pengakuan dari pemerintah
Hindia - Belanda. Beberapa tokoh Sarekat Islam yang lain adalah Abdul Muis,
Wignyodisastro, dan Soewardi Soerjaningrat. Ketiga orang ini merupakan pengurus
SI di Bandung. Tokoh lain yang bergabung ialah K.H. Agus Salim.
Pada tanggal 17 – 24 Juni 1916, diadakan kongres Sarekat Islam yang ketiga di
Bandung. Kongres ini dinamakan Kongres (SI) Nasional Pertama. Jumlah cabang SI
ada 50, dan jumlah semua anggota pada waktu itu sudah mencapai 800.000. Dalam
kongres ini, SI mulai melontarkan pernyataan bahwa rakyat perlu diberi kesempatan
berpartisipasi dalam politik
Pada tanggal 20 – 27 Oktober 1917, SI mengadakan kongres yang keempat
(Kongres Nasional Kedua) di Jakarta. Dalam kongres ini di tubuh SI terdapat
perbedaan pendapat. Abdul Muis menyatakan perlunya SI berpartisipasi dalam
Volksraad. Sebaliknya, Semaun dan sebagian kecil pimpinan SI menolak ikut dalam
Volksraad. Perpecahan di dalam tubuh SI ini memberikan peluang kepada H.J.F.M.
Sneevliet dari golongan sosialis untuk memengaruhi sejumlah anggota SI Semarang
agar menjadi anggota ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereniging). Dengan taktik
infiltrasi inilah golongan sosialis berhasil menyusup ke dalam tubuh SI. Seorang
tokoh komunis yang pernah tinggal di Moskwa, Darsono menyatakan tidak percaya
pada kepemimpinan HOS. Tjokroaminoto.

Memasuki tahun 1920 Sarekat Islam pecah menjadi dua yaitu:
1) SI yang berpaham Islam, dikenal dengan SI Putih atau golongan kanan.
Kelompok ini dipimpin H.O.S. Tjokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto
yang berpusat di Yogyakarta.
2) SI yang berpaham Marxisme atau Komunisme, dengan SI Merah atau golongan
kiri. Kelompok ini dipimpin Semaun yang berpusat di Semarang.
Pada akhir tahun 1921 (dalam kongres keenam) diputuskan adanya disiplin
partai yakni larangan anggota SI merangkap dua keanggotaan partai politik. Dengan
demikian kelompok Semaun dapat terdepak dari SI. Pada tahun 1923, kelompok
Semaun ini secara resmi diakui sebagai cabang Partai Komunis Indonesia dengan
nama Sarikat Rakyat.
Pada tanggal 17-20 Februari 1923, SI menyelenggarakan Kongres Nasional
ketujuh di Madiun. Nama SI pada waktu itu diubah menjadi Partai Sarekat Islam
(PSI). Kemudian atas pengaruh dr. Sukiman yang baru pulang dari Belanda, PSI
diubah menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Dalam perkembangannya
PSII pecah menjadi dua kelompok yakni kelompok Sukiman yang menghendaki
PSII menekankan pada asas kebangsaan, dan kelompok HOS Tjokroaminoto yang
menekankan pada asas agama. Kelompok Sukiman mendirikan partai baru yakni
Partai Islam Indonesia (PARII). Pada tahun 1940, PSII pecah lagi menjadi PSII
Kartosuwiryo. Inilah perkembangan Sarekat Islam di mana untuk mencapai
tujuannya harus menghadapi berbagai tantangan.

Gambaran Struktur Organisasi Perusahaan


24. Gambaran Struktur Organisasi Perusahaan


Ilustrasi struktur organisasi perusahaan
Struktur organisasi perusahaan adalah sebuah garis hierarki yang ada dan berlaku pada perusahaan. Di dalam struktur ini, terdapat penggambaran yang jelas mengenai berbagai macam tingkatan posisi yang ada di perusahaan tersebut.

Biasanya, struktur organisasi perusahaan akan dibuat dalam struktur fungsional. Yaitu dimana masing-masing posisi memiliki fungsi yang jelas, termasuk dalam menentukan kewenangan serta garis komando dalam sistem tersebut.

Meski demikian, penggambaran struktur organisasi perusahaan ini tidak bisa diberlakukan secara mutlak untuk semua perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki hak untuk membuat struktur organisasi perusahaan mereka, sesuai dengan gaya dan kebutuhan perusahaan tersebut.

Untuk perusahaan yang berskala besar, biasanya struktur organisasi perusahaan akan dibuat dengan lebih detail. Sehingga masing-masing posisi akan menangani fungsinya secara khusus dan tidak terjadi perangkapan tugas dari personilnya. Hal ini untuk menciptakan efektivitas kerja serta mencapai optimalisasi fungsi dari setiap bagian.

Sementara untuk perusahaan yang berskala kecil, baik yang sudah berbentuk badan usaha maupun masih dimiliki perorangan, sturktur organisasi cenderung dibuat dengan lebih ramping dan sederhana. Tak jarang, sebuah fungsi perusahaan digabungkan dengan fungsi perusahaan lain. Seperti untuk masalah marketing, dimana antara sales dan promosi, masih dikerjakan oleh satu tim. Padahal, antara sales dan promosi merupakan dua hal yang berbeda dan sebaiknya dilakukan secara terpisah guna mencapai optimalisasi target perusahaan.

Gambaran Struktur Organisasi Perusahaan

Meskipun tidak bisa disamaratakan, namun pada dasarnya ada beberapa fungsi perusahaan yang ditunjukkan dalam struktur organisasi perusahaan yang harus ada. Mengingat posisi tersebut memiliki peran penting dalam proses berjalannya sebuah organisasi perusahaan.

Salah satu gambaran struktur organisasi perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut :

•    General Manajer
Dalam sebuah perusahaan tugas dari general manajer adalah memimpin perusahaan. Selain itu, seorang general manajer memiliki tanggung jawab pada keseluruhan sistem yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan fungsinya, general manajer akan dibantu oleh beberapa manajer yang memiliki fungsi spesialisasi.

Kebijakan general manajer merupakan hal tertinggi yang harus dipatuhi oleh anggota perusahaan lainnya karena ia merupakan posisi tertinggi yang terdapat di dalam struktur organisasi perusahaan.

•    Direktur/ division
Tugasnya adalah memimpin bagian khusus dalam perusahaan serta melakukan koordinasi antar divisi dan memberikan laporan kepada general manajer. Setiap bagian, tidak memiliki garis komando lintas divisi sehingga hanya bisa mengambil kebijakan pada masing-masing divisi. 

Seperti pada divisi marketing, tidak bisa memberikan intervensi kepada divisi keuangan. Yang bisa dilakukan adalah memberikan informasi dan masukan yang dibutuhkan pada bagian lain.

Oleh karena itu, direktur memiliki tugas yang sangat terarah sehingga tanggung jawab yang diembannya pun harus mampu ditransparasikan kepada general manajer dan kepada divisi lain sebagai bukti adanya satu kesatuan visi dan misi dalam struktur organisasi perusahaan.

•    General Affair
Merupakan bagian divisi yang bertugas untuk menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapan guna menunjang aktivitas perusahaan. Seperti untuk mengurusi masalah seragam karyawan, mobil dinas, mess karyawan, pemeliharaan lingkungan kantor atau juga memilih mitra kesehatan dengan perusahaan.

Dalam struktur organisasi perusahaan, general affair ini juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan perusahaan karena tanpa keseragaman karyawan yang baik, maka perusahaan juga tidak akan terlihat rapi dan terkoordinasi.

•    Personalia Department
Divisi ini memiliki tugas untuk menjaga kualitas sumber daya manusia perusahaan. Prosesnya dimulai dari masa perekrutan, penggantian jabatan, promosi dan mutasi karyawan, penilaian kinerja, pemberian penghargaan serta menjaga kinerja karyawan.

Dalam proses perekrutan pegawai baru, pihak inilah yang berfungsi secara khusus untuk bisa memilih dan mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

•    Accounting Departmen
Merupakan departemen yang bertugas untuk mencatat serta mengatur masalah keuangan perusahaan. Divisi ini juga bertugas untuk mengadakan audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari terjadinya penyalahgunaan khususnya di bidang keuangan, termasuk mengontrol keseimbangan keuangan perusahaan.

Pada bagian ini, pegawai yang ditunjuk haruslah bersikap jujur dan teliti karena jika tidak, maka perusahaan akan kehilangan berbagai aset yang berpotensi memajukan perusahaan.

•    Purchasing Department
Divisi ini biasanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur. Tugasnya adalah membeli bahan baku produksi. Selain itu divisi ini juga bertugas menjalin kerjasama dengan pihak supplier bahan baku guna menjamin kelangsungan proses produksi perusahaan.

Divisi inilah yang bertanggung jawab terhadap proses praproduksi perusahaan agar bisa menghasilkan produk barang atau jasa yang baik, yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

•    Marketing Department
Divisi marketing merupakan divisi ujung tombak perusahaan. Sebab, tugas divisi ini adalah memasarkan semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan jika produk yang mereka hasilkan bisa laku di pasaran.

Perusahaan dengan divisi marketing yang baik akan mendapatkan hasil yang baik pula. Oleh sebab itulah banyak perusahaan yang mencari pegawai untuk posisi marketing dengan syarat-syarat pandai berkomunikasi, serta menarik secara penampilan karena kedua hal tersebut yang mampu meningkatkan daya tarik klien terhadap produk perusahaan tersebut.

•    R & D Development
Fungsi dari divisi ini adalah melakukan penelitian serta mengembangkannya. Penelitian yang dilakukan menyangkut semua kebutuhan perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Seperti melakukan penelitian mengenai produk apa yang pada saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, atau juga melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat atas produk yang dihasilkan perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut akan digunakan untuk menciptakan sebuah sistem baru yang lebih baik bagi proses yang ada di perusahaan.

•    Quality Assurance Department
Di perusahaan manufaktur divisi ini bertugas untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusahaan sebelum dipasarkan ke tengah masyarakat. Produk yang tidak sesuai standar, akan dipisahkan untuk kemudian dikelompokkan ke dalam golongan produk gagal.

Di perusahaan jasa, seperti bank tugas dari divisi ini adalah melakukan pengawasan atas sistem yang dijalankan dalam proses pelayanan pada nasabah. Dengan demikian, semua nasabah bisa mendapatkan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan tersebut.  

•    Maintenance Deparment
Divisi ini biasanya disiapkan bagi perusahaan manufaktur atau juga bagi perusahaan yang memiliki kantor sendiri. Sementara bagi perusahaan yang gedung kantornya masih bergabung dengan perusahaan lain secara menyewa, biasanya meniadakan divisi ini. Sebab divisi ini bertugas memelihara perangkat yang terkait proses operasional perusahaan.

Seperti menjaga mesin produksi, instalasi listrik,  pendingin atau menjaga perangkat komputer. oleh karenanya, tidak semua perusahaan memiliki divisi ini, khususnya perusahaan jasa dan perusahaan yang gedung kantornya masih dalam status sewa.  

•    Public Relation Department
Fungsi dari divisi ini adalah menjadi perwajahan perusahaan dan penciptaan citra perusahaan. khususnya dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pihak eksternal perusahaan yang terkait dengan operasional perusahaan. Salah satu fungsinya adalah memberikan keterangan pers kepada wartawan apabila terdapat hal yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.

Pemahaman akan struktur organisasi perusahaan beserta kewajiban atas peran masing-masing adalah sebuah keniscayaan dan sangat mempengaruhi laju pertumbuhan perusahaan.

Fungsi Struktur Organisasi Perusahaan

Sama seperti struktur pada suatu organisasi, lembaga, atau instansi lainnya, struktur organisasi perusahaan juga memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting bagi kemajuan perusahaan.

Bukan sekadar wujud hierarki yang menunjukkan tingginya jabatan seseorang, melainkan ada garis tertentu yang menunjukkan sistem kerja pada perusahaan tersebut.

Misalnya saja, siapa yang bertanggung jawab atas proses produksi perusahaan dan siapa yang berhak memberikan kebijakan apabila ada kesalahan yang etrjadi pada proses tersebut.

Adanya hukum dan sanksi juga diberlakukan pada perusahaan sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. Divisi yang satu dengan divisi yang lain tidak berhak memberikan sanksi satu sama lain atas kesalahan yang diperbuat mereka. Karena keduanya tidak memiliki garis kebijakan untuk memberikan sanksi antardivisi.

Begitu juga dengan divisi bawahan, tidak bisa memberikan sanksi terhadap divisi yang membawahkannya. Adapun yang bisa dilakukan adalah surat rujukan kepada general manajer mengenai kekurangan atasan. Selanjutnya, kebijakan general manajerlah yang akan menjadi keputusan selanjutnya pada kasus yang diajukan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu membuat anggota perusahaan menjalankan tugas mereka sesuai dengan garis kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga visi, misi, dan strategi perusahaan pun dapat berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.

Mengenal Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan sebuah gambaran yang memperlihatkan mengenai setiap bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Di dalamnya berisi segala macam informasi yang berkaitan dengan fungsi dan gambaran umum dari masing-masing bagian beserta dengan orang yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola posisi tersebut.
Setiap perusahaan tidak memiliki kesamaan dalam hal struktur organisasi perusahaan mereka. Hal ini disebabkan oleh dua hal. Yang pertama adalah bahwa semua perusahaan memiliki latar belakang yang tidak sama dalam proses pendiriannya. Dan yang kedua terkait dengan bentuk sistem struktur organisasi perusahaan itu sendiri yang memang memiliki banyak keragaman. Mulai dari struktur organisasi perusahaan yang masih bersifat tradisional hingga struktur yang sudah menggunakan konsep profesional.
Dalam kehidupan organisasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan pun tidaklah sama antar setiap perusahaan. Perbedaan pada penerapan konsep ini disebabkan oleh beberapa hal. Seperti adanya faktor ukuran perusahaan yaitu besar kecilnya sebuah perusahaan. Semakin besar perusahaan tersebut, maka struktur organisasi yang ada di dalamnya semakin komplek dan gemuk. Sebaliknya, sebuah perusahaan yang masih berskala kecil, tidak membutuhkan struktur organisasi yang terlalu besar sehingga cenderung memilih struktur yang ramping namun efektif.
Selain faktor ukuran perusahaan, hal lain yang menyebabkan setiap perusahaan berbeda penerapan struktur organisasi perusahaan adalah faktor keluasan jaringan usaha. Di sisi lain, jumlah karyawan juga turut mempengaruhi pembentukan struktur organisasi perusahaan tersebut. Visi serta misi perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan struktur organisasi suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lain.
Dengan kondisi ini, maka bisa jadi sebuah perusahaan lebih sesuai menggunakan struktur organisasi perusahaan bertipe A. Sebaliknya, perusahaan sejenis justru lebih efektif dengan mengunakan struktur organisasi perusahaan bertipe B. Begitu seterusnya, sehingga tidak bisa dikatakan struktur organisasi perusahaan A lebih baik daripada strukrut organisasi yang dikembangkan oleh perusahaan B. Semua itu ditentukan oleh beragam faktor dimana setiap perusahaan memiliki kondisi yang tidak sama.
Bagi sebuah perusahaan, struktur organisasi perusahaan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Struktur organiasasi tersebut menjadi media untuk segala aktivitas perusahaan tersebut. namun demkian, untuk penerapan sistem struktur organisasinya, ditentukan pada keadaan perusahaan itu sendiri.
Ini merupakan sebuah masalah untuk masing-masing perusahaan dalam mencari struktur organisai mana yang sesuai. Dengan demikian, perusahaan memerlukan proses yang lebih lanjut untuk menentukan struktur organisasi perusahaan mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan penelitian internal atau pula meminta bantuan dari konsultan perusahaan eksternal untuk memberikan masukan tentang jenis struktur organisasi apa yang tepat bagi perusahaan tersebut.

Macam Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi yang baik, pasti akan memiliki struktur organisasi yang jelas. Termasuk di dalamnya adalah lingkup perusahaan, yang membutuhkan alur jelas dalam setiap kegiatan yang berlangsung di perusahaan tersebut.
Mengapa kegiatan harus diorganisasikan? Hal ini dimaksudkan bahwa semua kegiatan yang ada dalam organisasi tersebut perlu dipersiapkan secara matang dan disusun serta dialokasikan. Setelah ketiga hal tersebut bisa diselesaikan, maka perlu proses pelaksanaan oleh semua unsur yang berada di dalam organisasi tersebut. dengan demikian maka tujuan organisasi bisa dicapai dengan efisien serta efektif. Di dalam proses pengorganisasian ini terdapat kegiatan mulai dari perincian pekerjaan, pembagian pekerjaan serta pengkoordinasian pekerjaan dalam sebuah lingkup dan struktur tertentu.
Secara umum, struktur organisasi sendiri terbagi menjadi lima kelompok besar. Kelima jenis struktur organisasi tersebut diantaranya adalah :

1. Struktur Organisasi Fungsional

Pada struktur organisasi ini terdapat lima kelompok kerja utama, yaitu divisi pemasaran, divisi produksi, divisi personalia serta divisi pembelanjaan dan bagian umum. Pada struktur seperti ini, biasanya memunculkan personil yang memiliki kecintaan berlebih terhadap bagian yang mereka hadapi, sehingga enggan ketika harus dipindah ke bagian lain karena merasa kurang mampu. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut sebelum menjadi kendala, ada baiknya perusahaan yang menggunakan sistem ini sering mengadakan rotasi atau perputaran kerja pada karyawanannya. Hal ini demi menghindarkan kejenuhan dari karyawan tersebut serta untuk memberikan kesempatan belajar yang sama kepada setiap orang. Dengan demikian, masing-masing orang memiliki pengetahuan yang sama pada setiap divisi tanpa ada yang harus menjadi seorang spesialis.

2. Struktur Organisasi Proyek

Dasar dari struktur organisasi proyek ini menggunakan struktur organisasi fungsional. Dimana dalam struktur organisasi ini, pengelola proyek memiliki kewenangan untuk memilih dan memindahkan setiap personil dari divisi lain, untuk bekerja pada proyek yang sedang dijalankan. Dengan demikian, hal ini akan menyebabkan duplikasi kerja pada masing-masing bagian.
Dampak dari struktur organisasi ini, akan memunculkan keresahan dari kalangan pekerja dan juga manajer masing-masing bagian. Di kalangan pekerja, akan muncul keresahan mengenai posisi mereka jika proyek yang saat ini sedang dikerjakan sudah usai. Apakah masih pada divisi proyek yang dijalankan tersebut, atau dikembalikan pada divisi semula sebelum mereka dipindahkan ke divisi proyek.
Sementara, di kalangan manajer bagian pun memiliki keresahan yang tidak jauh berbeda. Keresahan yang timbul tersebut berupa munculnya ketakutan apabila personil yang ada di bawah divisi mereka, ditarik seluruhnya pada divisi proyek. Sehingga pada nantinya, masing-masing bagian akan kekurangan personil dan tugas yang seharusnya bisa diselesaikan menjadi terbengkalai.
Hal ini menimbulkan ketidakefektidan dari masing-masing personil. Sebab, adanya ketidaknyamanan tersebut akan berdampak pada kualitas kerja personil. Disamping itu, tingkat ketrampilan personil di proyek pun kurang begitu optimal karena diambilkan dari personil yang bukan ahli di bidang tersebut.

3. Struktur Organisasi Matriks

Struktur ini disusun dengan melihat sisi positif struktur organisasi fungsional dan organisasi proyek. Dalam struktur ini, setiap personil dikumpulkan dengan melihat fungsi mereka guna mengerjakan proyek tertentu. Di sini, manajemen proyek ditempatkan dalam struktur manajemen tersendiri, namun tetap ada dalam pengawasan manajemen proyek.
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah bahwa sistem ini hanya bisa digunakan pada sebuah perusahaan yang berskala besar. selain itu, apabila sistem yang ada tidak bisa berjalan lancar, berpotensi menyebabkan pertentangan serta kesenjangan pada setiap bagian fungsional dengan bagian manajemen proyek.

4. Struktur Organisasi Usaha

Jenis struktur ini juga banyak diadopsi oleh perusahaan yang berskala besar. Hal ini karena pada perusahaan besar sering muncul proyek penelitian serta pengembangan produk dari yang sebelumnya ada. Biasanya, langkah nyata yang dibuat adalah dengan membentuk sebuah organisasi fungsional pada perusahaan itu. Tujuannya agar semua aktivitas bisa berjalan mandiri dengan luwes menggunakan sumber daya manusia dan biaya yang sudah dipisahkan. Pada kondisi ini, yang dibutuhkan adalah sebuah kerjasama antara teknisi, peneliti serta bagian pemasaran. Khususnya, pada saat proses pengembangan produk hendak dilakukan.

5. Struktur Organisasi Tim Kerja

Struktur ini digunakan dalam kondisi di luar perencanaan, seperti adanya proyek yang harus dilakukan secara mendadak dan bersifat sementara. Personil yang ada dalam struktur ini adalah para pekerja senior, dimana mereka tetap dibebani dengan tugas utama mereka. Namun, dengan pengalaman yang mereka miliki, biasanya para personil ini memiliki kemampuan tersendiri mengatasi masalah yang muncul secara mendadak.