Jumat, 02 November 2012

SMPHONY YANG INDAH


01.  SMPHONY YANG INDAH


Alun sebuah symphony
Kata hati disadari
Merasuk sukma kalbuku
Dalam hati ada satu
Manis lembut bisikanmu
Merdu lirih suaramu
Bagai pelita hidupku

Berkilauan bintang malam
Semilir angin pun sejuk
Seakan hidup mendatang
Dapat ku tempuh denganmu

Berpadunya dua insan
Symphony dan keindahan
Melahirkan kedamaian
Melahirkan kedamaian

Syair dan melodi
Kau bagai aroma penghapus pilu
Gelora di hati
Bak mentari kau sejukkan hatiku

Burung-burung pun bernyanyi
Bunga-bunga pun tersenyum
Melihat kau hibur hatiku
Hatiku mekar kembali
Terhibur symphony
Pasti hidupku ‘kan bahagia

Perkembangan Teori Manajemen


Perkembangan Teori Manajemen



Frederick W.Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor percaya bahwa dengan memaksimalkan produktivitas akan memaksimalkan keuntungan perusahaan dan pendapatan bagi karyawan. Manajemen dengan cepat berubah menjadi manajemen ilmah. Namun, satu persatu buruh menentangnya karena hal ini dianggap tidak berperikemanusiaan. Standar Penampilan. Perhatian Taylor ditujukan pada tingkat pekerja dalam organisasi. Ia menganjurkan penggunaan standar penampilan, yaitu pencapaian tingkat produktivitas pekerja yang diharapkan. Walaupun bukan dalam wilayah kerja Taylor, gagasan standarnya ini dapat diterapkan juga dalam manajemen. Jika pekerja dan manajer memenuhi standarnya, maka perusahaan akan dapat mencapai tujuannya. Tujuan adalah suatu yang ingin dicapai oleh perusahaan atau unit organisasi. Standar adalah ukuran penampilan yang jika dipenuhi, akan menghasilkan tujuan yang dicanangkan. Sebagai contoh tujuan penyejuk ruangan atau AC adalaaah untuk kenyamanan manusia. Sedangkan standart adalah setting pengaturan udara yang membuat ketetapan suhu yang diterima. Tujuan perusahaan dan unitnya cenderung berupa statement yang luas dan umum. Standar dapat ditetapkan dalam perusahaan, unit organisasinya, dan bahkan pada tiap karyawannya. Standar harus dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan dapat diukur sehingga tingkat penapaiannya dapat diukur.


TEORI PRILAKU

Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Teori.Y.
Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih lanjut menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah :

1. Tidak menyukai bekerja

2. Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah

3. Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
4. Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.

5. Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi..

Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sbb :
1. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan lepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.
2. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.

3. Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.

4. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
5. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.
Dengan memahami asumsi dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.

TEORI KUANTITATIF (RISET OPERASI DAN ILMU MANAJEMEN)

Pendekatan kauntitatif atau pendekatan ilmu manajemen (the quantitative or management science approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan menggunakan teknik-teknik matematis dalam memecahkan masalah manajemen dalam sebuah organisasi.
Teori ini memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Melakukan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi





EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

Untuk mendeskripsikan mengenai Teori Manajemen ini,kita dapat melihat beberapa pemaparan menurut beberapa pakar,diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
a. Pentingnya peran manajer
b. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
c. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
d. Iklim kondusif
2. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
* Planning ; kegiatan perencanaan<>
* Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
* Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
* Commanding ; kegiatan pengarahann
* Controlling ; kegiatan penngawasaan
3 . Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu system sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.
4. Teori Behaviour Science

Perbedaan Manajer dan Manajemen


Perbedaan Manajer dan Manajemen


Definisi paling umum dari manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi[1]. Tugas utama manajer adalah menkoordinasi. Walalupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manajer tidak akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan dengan baik, jika manajer tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan dikoordinasikan, maka pasti proses koordinasi tidak akan terjadi. Untuk dapat dianut tentu seorang manajer harus memiliki berbagai prasyarat agar supaya dapat dianut.
<!-- more -->
Dianut atau diikuti oleh orang lain adalah kata penting dalam definisi kepemimpinan, sehingga seseorang yang memilih profesi sebagai seorang manajer harus memiliki kemampuan untuk dianut oleh orang lain atau dengan kata lain seorang yang memilih profesi sebagai manajer harus memiliki jiwa kepemimpinan. Untuk dapat dianut orang harus memiliki reputasi terpercaya, pada hal-hal tertentu juga harus ditambah dengan kemampuan dan skill yang juga terpercaya. Sampai disini, terasa sekali bahwa untuk dapat menjalankan fungsi utama seorang manajer ternyata diperlukan berbagai kompetensi yang kompleks.
Secara teoritis, manajer harus menjalankan fungsi manajemen. Jika fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut tidak lagi disebut sebagai seorang manajer. Terdapat banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai fungsi manajemen oleh para pakar, namun demikian secara esensial akan memiliki titik kesamaan. Keseluruhan fungsi tersebut itu harus dijalankan oleh seorang manajer. Akan sangat ganjil jika manajer tidak melakukan perencanaan, atau juga akan kelihatan aneh jika manajer tidak melakukan pengorganisasian, kepemimpinan atau bahkan pengendalian. Keseluruhan fungsi tersebut wajib dijalankan oleh seorang manajer. Dari keseluruhan fungsi yang harus dijalankan oleh seorang manajer tersebut, fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling banyak memerlukan kemampuan dalam hal soft skill sedangkan ketiga fungsi lainnya sebagian besar berkaitan dengan hard skill. Itulah sebabnya fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling sulit untuk diajarkan, diantara ketiga fungsi manajemen yang lain.
B.     PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.Selain itu Ricky Griffin manajemen diartikan sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia(1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki artiseni melaksanakan dan mengatur[2].
 c. PERBEDAAN MANAJEMEN DAN MANAJER
Perbedaan manajemen dan kepemimpinan adalah Kemimpinan terjadi setiap saat dan di mana pun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi  perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya  Kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu, tidak harus dibatasi oleh aturar-aturan atau tatakrama birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu. Kepemimpinan.bisa terjadi di mana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Manajemen terjadi bila mana pengertian kepemimpinan dibatasi oleh tatakrama birokrasi atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen, Fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengaturan, motivasi dan pengendalian senantiasa ada di dalamnya[3].Jadi dapat terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.

C.    HUBUNGAN MANAJER DAN MANAJEMEN
Manajer dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang substansi tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas pelaksana kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang bersifat departemenal. Di sini manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen adalah tugas seorang manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Tentu tatkala melaksanakan tugasnya, manajer memanejemeni, tetapi perbedaannya, ialah bahwa ia memanejemeni tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan tugas manajerial kepadanya.

D.    FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
Perencanaan (planning)[4] adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara lain[5]  :
1. Ernest Dale: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating , Representing dan Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding, Cordinating,Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving.
Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, temasuk dalam hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating (motivasi)[6] yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Ini adalah fungsi-fungsi ke dalam perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar perusahaan adalah :
1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
2. ambil bagian sebagai warga negara biasa.

E.     TINGKATAN MANAJEMEN
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu[7]:
1.      Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
2.      Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainyasuatutujuan.
3.      Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Dilihat dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi, (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.

F.      TINGKATANMANAJER

     Setiap tingkatan dalam jabatan manajer tersebut akan menjalankan seluruh fungsi manajemen, namun memiliki titik tekan yang berbeda. Manajer puncak (top managers) tentu akan menjalankan fungsi perencanaan dan kepemimpinan lebih besar dibandingkan dengan tingkat manajer di bawahnya, sedangkan manajer tingkat bawah (first-line manager) akan lebih banyak menjalankan fungsi pengendalian (controlling) dan pengorganisasian (organizing) dibandingkan dengan tingakatan manajer yang lain[8].

      Dengan berbagai pekerjaan tersebut maka pimpinan puncak akan lebih banyak terkait dengan pekerjaan-pekerjaan pada masa yang akan datang,atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam membuat perencanaan misalnya, seorang manajer harus memiliki pandangan jauh kedepan dan mampu melihat apa yang akan terjadi terhadap organisasinya pada masa yang akan datang. Demikian pula pada kegiatan kepemimpinan, manajer harus mampu meyakinkan kepada seluruh orang yang ada didalam organisasi, tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dan meyakinkan mereka untuk berbuat kearah yang diharapkan tersebut. Jika dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manajer puncak tersebut maka terlihat bahwa pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya adalah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan konseptual, sehingga manajer puncak dituntut untuk menguasai keterampilan konseptual (conceptual skill).

Berbeda dengan manajer menengah (midle managers), yang sebagian besar berkaitan dengan pekerjaan untuk menjembatani kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh manajer puncak sehingga dapat diimplementasikan oleh first-line managers, maka sangat diperlukan kemampuan berhubungan dengan manusia. Kemampuan ini diperlukan karena manajer menengah berfungsi sebagai penterjemah dari kebijakan-kebijakan yang seringkali belum mampu dipahami oleh first-line managers karena adanya berbagai kesenjangan antar tingkatan manajer. Untuk itulah pada manajer menengah ini kemampuan berhubungan dengan manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang akan sangat membentu dalam menjalankan fungsi manajerialnya[9].
Sedangkan bagi first-line managers, merupakan manajer yang bersentuhan langsung dengan jenis pekerjaan dan proses layanan yang harus ditangani. Kegiatan pengorganisasian dan pengendalian merupakan fungsi manajemen yang lebih dominan dikerjakan oleh manajer pada level ini. Oleh karena itu manajer pada level ini memerlukan orang dengan kemampuan teknis untuk menangani pekerjaan tersebut. Artinya akan lebih baik orang yang menduduki first-line managers ini adalah orang yang berkecimpung lama dalam jenis pekerjaan tersebut. Dengan demikian keterampilan teknis (technical skill) merupakan keterampilan yang dominan diperlukan oleh manajer pada level ini[10]. Hubungan antara level manajemen dengan keterampilan tersebut digambarkan sebagaimana gambar 3.





Keterampilan
Fungsi Manajemen
Perencanaan
Pengorganisasian
Kepemimpinan
Pengendalian
Kekuasaan


Mendengarkan


Pengelolaan pada kelompok dan budaya berbeda


Penyusunan anggaran


Pemilihan gaya kepemimpinan yang efektif



Pelatihan



Membangun tim yang efektif


Mendelegasikan/pemberdayaan


Memotivasi


Mendisiplinkan



Mewawancarai


Memenej penolakan terhadap perubahan


Memenej waktu


Mentoring



Negosiasi



Menyediakan umpan balik


Membangun budaya organisasi


Mengembangkan visi


Menyelesaikan masalah secara kreatif



Dari tabel di atas[11]terlihat bahwa keterampilan dalam wilayah fungsi kepemimpinan adalah mendominasi dari keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang manajer. Ini mengindikasikan bahwa seorang manajer harus memiliki jiwa leadership yang baik untuk dapat menjalankan profesi manajerialnya, karena sebagaian besar kegaiatan manajemen akan memerlukan kemampuan leadership.
Dalam beberapa literatur memang ada yang membedakan antara manajer dan pemimpin, tetapi dalam kenyataan sehari-hari dalam melaksanakan profesi manajer atau pemimpin, ternyata kedua hal tersebut (manajer dan pemimpin) sulit sekali untuk dipisahkan, bahkan seringkali harus menjalankan kedua fungsi tersebut secara bersamaan.


G.    KETERAMPILAN MANAJER
Adapun kriteria dan skill yang harus di miliki adalah :
1.      Conceptual skill
Kognitif , wawasan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan melalui proses pembelajaran ( intelegensia ) yang mampu mentransormasi ide menjadi kenyataan. Merumuskan Platform baik Visi , Misi dan Programnya. Kemampuan merumuskan , menganalisis , mendiagnosis , memutuskan dan memilih tindakan terbaik untuk kepentingan Perusahaan.
2.      Human Skill[12]
Kemampuan kemanusiaan , maknanya adalah kemampuan yang dilahirkan dari sesuatu interaksi , baik individu maupun suatu kelompok yang dipimpin sehingga pemimpin tidak menganggap dirinya lahir sendiri tetapi dia muncul dari komunitas sosial yang pada gilirannya mempersatukan nilai – nilai yang dia miliki pada ranah sosial yang dimilikinya karena pemimpin berada ditengah – tengah komunitas sosialnya , yang selalu berkaitan , berinteraksi sehingga pemimpin harus mampu mengenal para anggotanya
3.      Diagnostik skill
Kemampuan untuk mendiagnosa , melakukan investigasi , identifikasi , dan memutuskan untuk di implementasikan sebagai upaya pemecahan masalah yang di hadapi
4.      Political skill
Kemampuan untuk menguatkan kekuasaannya.Kekuasaan ini dikuatkan untuk kepentingan organisasi , kekuasaan itu membangun dengan syarat tanggung jawab , wewenang , dan kepemimpinan oleh karena itu hakikat political skill adalah mentransformasikan kepemiminan lewat pelaksanaan kemampuan dan tanggung jawab dari kewajiban seorang pemimpin.

5.      Decision making skill
Keterampilan mengambil keputusan dengan tahapan :
Masalah > investigasi > Identifikasi > Formulasi > Legitimasi
6.      Technical skill[13]
Keterampilan teknis lahir dari psikomotorik dan dorongan emosional , keinginan untuk menjadi terampil & ahli sehingga apa yang dipikirkan , tindakan membuahkan hasil karya , lahir dari pelatihan , kursus , kebiasaan & kebudayaan kerja.
7.      Time manajemen skill
Mengatur waktu , menempatkan program dan tindakan sesuai waktu yang tepat.
8.      Managerial skills (entrepreneurial)
yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
9.      Techological skills
yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
10.  Organisational skills
yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama