Perkembangan Teori Manajemen
Frederick W.Taylor dikenal
sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor percaya bahwa dengan
memaksimalkan produktivitas akan memaksimalkan keuntungan perusahaan dan
pendapatan bagi karyawan. Manajemen dengan cepat berubah menjadi manajemen
ilmah. Namun, satu persatu buruh menentangnya karena hal ini dianggap tidak
berperikemanusiaan. Standar Penampilan. Perhatian Taylor ditujukan pada tingkat
pekerja dalam organisasi. Ia menganjurkan penggunaan standar penampilan, yaitu
pencapaian tingkat produktivitas pekerja yang diharapkan. Walaupun bukan dalam
wilayah kerja Taylor, gagasan standarnya ini dapat diterapkan juga dalam
manajemen. Jika pekerja dan manajer memenuhi standarnya, maka perusahaan akan
dapat mencapai tujuannya. Tujuan adalah suatu yang ingin dicapai oleh
perusahaan atau unit organisasi. Standar adalah ukuran penampilan yang jika
dipenuhi, akan menghasilkan tujuan yang dicanangkan. Sebagai contoh tujuan
penyejuk ruangan atau AC adalaaah untuk kenyamanan manusia. Sedangkan standart
adalah setting pengaturan udara yang membuat ketetapan suhu yang diterima.
Tujuan perusahaan dan unitnya cenderung berupa statement yang luas dan umum.
Standar dapat ditetapkan dalam perusahaan, unit organisasinya, dan bahkan pada
tiap karyawannya. Standar harus dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan dapat
diukur sehingga tingkat penapaiannya dapat diukur.
TEORI
PRILAKU
Teori prilaku adalah
teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin
dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh
Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer /
pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para
pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan
bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja
serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan
namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja
para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja
sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki
anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari
lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena
mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan
perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta
memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga
tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Ini adalah salah satu
teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut McGregor, organisasi
tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan keputusan,
terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Teori.Y.
Teori X menyatakan bahwa
sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan
rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih lanjut
menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya
adalah :
1. Tidak menyukai bekerja
2. Tidak menyukai kemauan
dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau
diperintah
3. Mempunyai kemampuan
yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
4. Hanya membutuhkan
motivasi fisiologis dan keamanan saja.
5. Harus diawasi secara
ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi..
Untuk menyadari kelemahan
dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori lain yang
dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada
hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh
teori X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sbb :
1. Pekerjaan itu pada
hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan lepada orang. Keduanya
bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di
antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.
2. Manusia dapat
mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan organisasi.
3. Kemampuan untuk
berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas
didistribusikan kepada seluruh karyawan.
4. Motivasi tidak saja
berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri
tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
5. Orang-orang dapat
mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.
Dengan memahami asumsi
dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang
penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan
desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi
yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin,
dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan
organisasi.
TEORI
KUANTITATIF (RISET OPERASI DAN ILMU MANAJEMEN)
Pendekatan kauntitatif
atau pendekatan ilmu manajemen (the quantitative or management science
approaches), yaitu pendekatan pada studi manajemen dengan menggunakan
teknik-teknik matematis dalam memecahkan masalah manajemen dalam sebuah
organisasi.
Teori ini memfokuskan
keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan
ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan
masalah
2. Menyusun
model aritmatik
3.
Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji
model dan hasil model
5. Menetapkan
pengawasan atas hasil
6. Melakukan
implementasi
Alat bantu yang sering
digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi
EVOLUSI
TEORI MANAJEMEN
Untuk mendeskripsikan mengenai Teori Manajemen
ini,kita dapat melihat beberapa pemaparan menurut beberapa pakar,diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang
diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
a. Pentingnya peran
manajer
b. Pemanfaatan dan
pengangkatan tenaga kerja
c. Tanggung jawab
kesejahteraan karyawan
d. Iklim kondusif
2. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik
mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical
; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial
; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial
; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ;
kegiatan menjaga keamanan.
5.
Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial
; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
* Planning ;
kegiatan perencanaan<>
* Organizing
; kegiatan mengorganiisasikaan
*
Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
* Commanding
; kegiatan pengarahann
* Controlling
; kegiatan penngawasaan
3 . Teori Hubungan Antar
Manusia (1930 - 1950)
Pendekatan yang dilakukan
adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku
individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang
tingkat produktifitas kerja. Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer
bahwa organisasi itu adalah suatu system sosial dan harus memperhatikan
kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih
tinggi.
4. Teori Behaviour
Science
Tidak ada komentar:
Posting Komentar