Perbedaan Manajer dan Manajemen
Definisi
paling umum dari manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui
orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan dalam
upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Tugas utama manajer adalah
menkoordinasi. Walalupun nampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiatan
mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manajer tidak
akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan dengan baik, jika manajer
tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan
dikoordinasikan, maka pasti proses koordinasi tidak akan terjadi. Untuk dapat
dianut tentu seorang manajer harus memiliki berbagai prasyarat agar supaya
dapat dianut.
<!-- more -->
Dianut
atau diikuti oleh orang lain adalah kata penting dalam definisi kepemimpinan,
sehingga seseorang yang memilih profesi sebagai seorang manajer harus memiliki
kemampuan untuk dianut oleh orang lain atau dengan kata lain seorang yang
memilih profesi sebagai manajer harus memiliki jiwa kepemimpinan. Untuk dapat
dianut orang harus memiliki reputasi terpercaya, pada hal-hal tertentu juga
harus ditambah dengan kemampuan dan skill yang juga terpercaya. Sampai disini,
terasa sekali bahwa untuk dapat menjalankan fungsi utama seorang manajer
ternyata diperlukan berbagai kompetensi yang kompleks.
Secara
teoritis, manajer harus menjalankan fungsi manajemen. Jika fungsi-fungsi
manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut tidak lagi disebut
sebagai seorang manajer. Terdapat banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai fungsi manajemen oleh para pakar, namun demikian secara esensial akan
memiliki titik kesamaan. Keseluruhan fungsi tersebut itu harus dijalankan oleh
seorang manajer. Akan sangat ganjil jika manajer tidak melakukan perencanaan,
atau juga akan kelihatan aneh jika manajer tidak melakukan pengorganisasian,
kepemimpinan atau bahkan pengendalian. Keseluruhan fungsi tersebut wajib
dijalankan oleh seorang manajer. Dari keseluruhan fungsi yang harus dijalankan
oleh seorang manajer tersebut, fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling
banyak memerlukan kemampuan dalam hal soft
skill sedangkan ketiga fungsi
lainnya sebagian besar berkaitan dengan hard
skill. Itulah sebabnya fungsi kepemimpinan adalah fungsi yang paling sulit
untuk diajarkan, diantara ketiga fungsi manajemen yang lain.
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.Selain itu Ricky Griffin manajemen diartikan
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif
dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia(1561) maneggiare yang berarti
"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang
berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata
ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan
kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan
kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki artiseni
melaksanakan dan mengatur.
c. PERBEDAAN
MANAJEMEN DAN MANAJER
Perbedaan
manajemen dan kepemimpinan adalah Kemimpinan terjadi setiap saat dan di mana
pun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang
lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya Kepemimpinan
dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu
organisasi atau kantor tertentu, tidak harus dibatasi oleh aturar-aturan atau
tatakrama birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi
tertentu. Kepemimpinan.bisa terjadi di mana saja, asalkan seseorang menunjukkan
kemampuannya mempengaruhi perilaku orang-orang lain kearah tercapainya suatu
tujuan tertentu.
Manajemen
terjadi bila mana pengertian kepemimpinan dibatasi oleh tatakrama birokrasi
atau dikaitkan terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan
manajemen, Fungsi-fungsi seperti perencanaan, pengaturan, motivasi dan
pengendalian senantiasa ada di dalamnya.Jadi dapat terjadi seorang manajer
berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku
orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu
harus menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan
kata lain seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi
seorang manajer bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.
C. HUBUNGAN
MANAJER DAN MANAJEMEN
Manajer
dalam hubungan dengan menajemen menjelaskan tentang substansi tugas yang ada
padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas pelaksana kepemimpinan
dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang bersifat departemenal. Di sini
manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau unit kerja dalam
suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen adalah
tugas seorang manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan
pada aras manajerial. Tentu tatkala melaksanakan tugasnya, manajer
memanejemeni, tetapi perbedaannya, ialah bahwa ia memanejemeni tugasnya atas
nama pemimpin yang mendelegasikan tugas manajerial kepadanya.
D. FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
Perencanaan (planning) adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengarahan (directing) adalah
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara lain :
1. Ernest Dale:
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating , Representing dan
Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing,
Coordinating, Controlling.
3. James Stoner :
Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding,
Cordinating,Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating,
Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading,
Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating,
Controlling, Improving.
Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat
dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan,
memproyeksikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian
tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan
untuk mencapai tujuan, temasuk dalam hal ini penetapan susunan organisasi,
tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan
personalia) yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru.
latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya
guna maksimal pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando)
yaitu usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas
masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan
benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang
lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas
atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling melempar tanggung jawab
dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan.
8. Motivating (motivasi) yaitu
pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar mengerjakan
kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan
cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil
kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses
pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Ini adalah
fungsi-fungsi ke dalam perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar perusahaan
adalah :
1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
2. ambil bagian sebagai warga negara biasa.
E. TINGKATAN MANAJEMEN
Dilihat
dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer
bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan
manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur,
direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah
konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan
oleh tingkatan manajer dibawahnya.
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen
menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian
untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer
bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainyasuatutujuan.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager
bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para
manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu
keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan
dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Dilihat dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi,
(produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
F. TINGKATANMANAJER
Setiap tingkatan dalam jabatan manajer tersebut akan menjalankan seluruh fungsi
manajemen, namun memiliki titik tekan yang berbeda. Manajer puncak (top
managers) tentu akan menjalankan fungsi perencanaan dan kepemimpinan lebih
besar dibandingkan dengan tingkat manajer di bawahnya, sedangkan manajer
tingkat bawah (first-line manager) akan lebih banyak menjalankan fungsi
pengendalian (controlling) dan pengorganisasian (organizing)
dibandingkan dengan tingakatan manajer yang lain.
Dengan berbagai
pekerjaan tersebut maka pimpinan puncak akan lebih banyak terkait dengan
pekerjaan-pekerjaan pada masa yang akan datang,atau pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilakukan. Dalam membuat perencanaan misalnya, seorang manajer harus
memiliki pandangan jauh kedepan dan mampu melihat apa yang akan terjadi
terhadap organisasinya pada masa yang akan datang. Demikian pula pada kegiatan
kepemimpinan, manajer harus mampu meyakinkan kepada seluruh orang yang ada didalam
organisasi, tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dan
meyakinkan mereka untuk berbuat kearah yang diharapkan tersebut. Jika dilihat
dari jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manajer puncak tersebut maka terlihat
bahwa pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya adalah berkaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan konseptual, sehingga manajer puncak dituntut untuk
menguasai keterampilan konseptual (conceptual skill).
Berbeda
dengan manajer menengah (midle managers), yang sebagian besar berkaitan
dengan pekerjaan untuk menjembatani kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
manajer puncak sehingga dapat diimplementasikan oleh first-line managers, maka
sangat diperlukan kemampuan berhubungan dengan manusia. Kemampuan ini
diperlukan karena manajer menengah berfungsi sebagai penterjemah dari
kebijakan-kebijakan yang seringkali belum mampu dipahami oleh first-line managers karena adanya berbagai kesenjangan
antar tingkatan manajer. Untuk itulah pada manajer menengah ini kemampuan
berhubungan dengan manusia (interpersonal skills)
adalah keterampilan yang akan sangat membentu dalam menjalankan fungsi
manajerialnya.
Sedangkan
bagi first-line managers,
merupakan manajer yang bersentuhan langsung dengan jenis pekerjaan dan proses
layanan yang harus ditangani. Kegiatan pengorganisasian dan pengendalian
merupakan fungsi manajemen yang lebih dominan dikerjakan oleh manajer pada
level ini. Oleh karena itu manajer pada level ini memerlukan orang dengan
kemampuan teknis untuk menangani pekerjaan tersebut. Artinya akan lebih baik
orang yang menduduki first-line
managers ini adalah orang
yang berkecimpung lama dalam jenis pekerjaan tersebut. Dengan demikian
keterampilan teknis (technical skill) merupakan keterampilan yang
dominan diperlukan oleh manajer pada level ini. Hubungan antara level manajemen dengan
keterampilan tersebut digambarkan sebagaimana gambar 3.
Keterampilan
|
Fungsi Manajemen
|
Perencanaan
|
Pengorganisasian
|
Kepemimpinan
|
Pengendalian
|
Kekuasaan
|
|
√
|
√
|
|
Mendengarkan
|
|
|
√
|
√
|
Pengelolaan pada kelompok dan budaya berbeda
|
|
√
|
√
|
|
Penyusunan anggaran
|
√
|
|
|
√
|
Pemilihan gaya kepemimpinan yang efektif
|
|
|
√
|
|
Pelatihan
|
|
|
√
|
|
Membangun tim yang efektif
|
|
√
|
√
|
|
Mendelegasikan/pemberdayaan
|
|
√
|
√
|
|
Memotivasi
|
|
√
|
√
|
|
Mendisiplinkan
|
|
|
√
|
|
Mewawancarai
|
|
√
|
√
|
|
Memenej penolakan terhadap perubahan
|
|
√
|
√
|
|
Memenej waktu
|
√
|
|
|
√
|
Mentoring
|
|
|
√
|
|
Negosiasi
|
|
|
√
|
|
Menyediakan umpan balik
|
|
√
|
√
|
|
Membangun budaya organisasi
|
|
√
|
√
|
|
Mengembangkan visi
|
√
|
|
|
√
|
Menyelesaikan masalah secara kreatif
|
√
|
|
|
|
Dari tabel
di atasterlihat bahwa keterampilan dalam wilayah
fungsi kepemimpinan adalah mendominasi dari keterampilan yang diperlukan untuk
menjadi seorang manajer. Ini mengindikasikan bahwa seorang manajer harus
memiliki jiwa leadership yang baik untuk dapat menjalankan
profesi manajerialnya, karena sebagaian besar kegaiatan manajemen akan
memerlukan kemampuan leadership.
Dalam
beberapa literatur memang ada yang membedakan antara manajer dan pemimpin,
tetapi dalam kenyataan sehari-hari dalam melaksanakan profesi manajer atau
pemimpin, ternyata kedua hal tersebut (manajer dan pemimpin) sulit sekali untuk
dipisahkan, bahkan seringkali harus menjalankan kedua fungsi tersebut secara
bersamaan.
G. KETERAMPILAN
MANAJER
Adapun
kriteria dan skill yang harus di miliki adalah :
1. Conceptual skill
Kognitif ,
wawasan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan melalui proses pembelajaran
( intelegensia ) yang mampu mentransormasi ide menjadi kenyataan. Merumuskan
Platform baik Visi , Misi dan Programnya. Kemampuan merumuskan , menganalisis ,
mendiagnosis , memutuskan dan memilih tindakan terbaik untuk kepentingan
Perusahaan.
Kemampuan
kemanusiaan , maknanya adalah kemampuan yang dilahirkan dari sesuatu interaksi
, baik individu maupun suatu kelompok yang dipimpin sehingga pemimpin tidak
menganggap dirinya lahir sendiri tetapi dia muncul dari komunitas sosial yang
pada gilirannya mempersatukan nilai – nilai yang dia miliki pada ranah sosial
yang dimilikinya karena pemimpin berada ditengah – tengah komunitas sosialnya ,
yang selalu berkaitan , berinteraksi sehingga pemimpin harus mampu mengenal
para anggotanya
3. Diagnostik skill
Kemampuan
untuk mendiagnosa , melakukan investigasi , identifikasi , dan memutuskan untuk
di implementasikan sebagai upaya pemecahan masalah yang di hadapi
4. Political skill
Kemampuan
untuk menguatkan kekuasaannya.Kekuasaan ini dikuatkan untuk kepentingan
organisasi , kekuasaan itu membangun dengan syarat tanggung jawab , wewenang ,
dan kepemimpinan oleh karena itu hakikat political skill adalah mentransformasikan
kepemiminan lewat pelaksanaan kemampuan dan tanggung jawab dari kewajiban
seorang pemimpin.
5. Decision making skill
Keterampilan
mengambil keputusan dengan tahapan :
Masalah
> investigasi > Identifikasi > Formulasi > Legitimasi
Keterampilan
teknis lahir dari psikomotorik dan dorongan emosional , keinginan untuk menjadi
terampil & ahli sehingga apa yang dipikirkan , tindakan membuahkan hasil
karya , lahir dari pelatihan , kursus , kebiasaan & kebudayaan kerja.
7. Time manajemen skill
Mengatur
waktu , menempatkan program dan tindakan sesuai waktu yang tepat.
8. Managerial skills (entrepreneurial)
yaitu
kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk
memimpin usaha-usaha yang penting.
9. Techological skills
yaitu
keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan
pekerjaan ekonomis.
10. Organisational skills
yaitu
kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan
dengan tingkat intensitas yang sama